PENGGUNAAN TEKARA DAN TA-ATODE


Di dalam mata kuliah Bahasa Jepang khususnya matakuliah bunpo “tata Bahasa Jepang” sering kali ditemui kata tekara dan ta-atode yang biasanya diartikan “setelah”. Namun, tidak sedikit pembelajar Bahasa Jepang yang ragu-ragu maupun belum memahami apakah tekara dan ta-atode  yang memiliki arti sama tersebut bisa dipakai saling menggantikan ataukah tidak.
            Pemahaman mengenai penggunaan “tekara dan ta-atode”, dapat kita pelajari dari contoh-contoh kalimat yang ada pada buku bunpo seperti minna no nihon go (1&2),  nihongo bunpoo handobukku, donna toki o tsukau dan lain sebagainya.
Mengutip dari hasil seminar Bunpo “tekara dan ta-atode”  oleh (Nia Setiawati, M.pd & Yuni Masrokhah, M.Hum) yang diadakan di Japan Foundation Jakarta, dijelaskan secara rinci fungsi dan penggunaan tekara dan ta-atode diikuti dengan contoh kalimatnya yang diambil dari berbagai sumber buku. Buku yang digunakan Antara lain “donna toki o tsukau, minna no nihongo, kyouryousho o tsukurou, e de mite wakaru, shokyuu nihongo bunpoo no oshiekata no pointo dan nihongo bunpoo handobukku.  Berikut hasilnya.

Fungsi tekara
1.      Menyatakan urutan kegiatan
2.      Menyatakan makna sejak
3.      Menyatakan kegiatan yang segera dilakukan setelah aktifitas
4.      Menyatakan konteks waktu yang jelas atau yang pasti
5.      Digunakan untuk menyatakan perintah, niat, larangan maupun ajakan.

Fungsi ta-atode
1.      Menyatakan urutan kegiatan
2.      Menyatakan fokus pada waktu
3.      Menyatakan kegiatan yang ada jeda waktu
4.      Tidak digunakan untuk menyatakan perintah, niat, larangan maupun ajakan.

Dari fungsi di atas, kita dapat mengetahui persamaan dan perbedaan tekara dan ta-atode.
Keterangan fungsi di atas, disimpulkan dari contoh-contoh kalimat yang ada pada buku yang menjadi sumber penelitian.

 Contoh kalimat tekara
1.      電話をかけてから、友達の家へ行きます。「みんなの日本語1, 2008:132
Denwa o kaketekara, tomodachi no uchi e ikimasu.
“Pergi ke rumah teman setelah menelpon.” (urutan kegiatan)

2.      1月なってから、残業が続いている。「初級日本語文法の教え方のポイント, 2000:393
Ichigatsu nattekara, zangyou ga tsuzuita.
“Melanjutkan lembur kerja setelah Bulan Januari.” (makna sejak)

3.      食事をしてから、手をあらった。「杉本,1996:37
Shokuji o shitekara, te o aratta.
“Mencuci tangan setelah makan.” (kegiatan yang segera dilakukan)

4.      6時に食事をしてから、7時に出かけた。「水野, 2001:72
Roku ji ni shokuji o shitekara, shichi ji ni dekaketa.
Setelah makan pada jam 6, pergi keluar pada jam 7.” (waktu yang jelas)

5.      お金をためてから、旅行に行こうと思っています。「日本語文法ハンドブック, 2000:203
Okane o tametekara, ryokou ni ikouto omotteimasu.
“Berencana pergi berlibur setelah mengumpulkan uang.” (niat)

Contoh kalimat ta-atode
1.      この薬はごはんを食べる前に飲みますか、食べたあとで、飲みますか。「どんな時どう使う, 1998:173
Kono kusuri wa gohan o taberu maeni nomimasuka, tabeta atode nomimasuka.
“Obat ini diminum sebelum makan ataukah setelah makan?” (urutan kegiatan)

2.      家へ帰った後で、気が付いた。「みんなの日本語2, 2008:68
Uchi e kaetta atode, ki o tsuita.
“Baru menyadari setelah pulang ke rumah.” (fokus pada waktu)

3.      食べたあとで、しばらくして映画を見に行った。「吉川, 1998:74
Tabeta atode, shibarakushite eiga o mini ikimashita.
“pergi menonton film selang beberapa waktu setelah makan.” (ada jeda waktu)

Berdasarkan contoh di atas, persamaan tekara dan ta-atode adalah pada fungsi yang menyatakan urutan waktu. Selain fungsi tersebut, keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Kita dapat menyimpulkan bahwa tekara dan ta-atode bisa digunakan saling menggantikan hanya pada fungsi yang menyatakan urutan waktu. Demikian penjelasan penggunaan tekara dan ta-atode. Semoga bermanfaat bagi pembaca.
iro rio mada yokunai kara, sumimasen. Arigatou gozaimasu.
Ja, matta :) .......................