Kehidupan di Jepang
Tantangan Muslimah yang Singgah di Jepang
Hanabi Indah di negeri sakura
Kunci Sukses
Banyak orang dewasa yang menyebutkan bahwa kunci sukses adalah fokus. Ya. Fokus. Kata yang sering diucapkan para motivator. Satu kata yang sebenarnya cukup sulit dilakukan.
Definisi sukses sendiri sebenarnya bermacam-macam. Banyak pakar yang mendefinisikannya. Pada intinya sukses setiap orang itu berbeda. Bergantung pada umur, lingkungan, status dan lain-lainnya. Seorang siswa wajar menyebut sukses adalah mendapat prestasi yang baik di sekolah. Seorang pekerja maupun pengusaha menyebut sukses adalah ketika sudah bisa mandiri dan terbebas dari masalah keuangan dan ada pula orang yang menyebut sukses adalah bisa selamat di akhirat kelak. Tidak ada yang salah karena semuanya memang benar. Ada yang lebih menyebutkan kepada sukses dunia dan ada yang sukses akhirat. Kuncinya sama yaitu ''fokus''.
Pengalaman Tinggal di Jepang part #2
Kebahagiaan ada karena kesedihan
Pernah tidak kamu merasa bukan apa-apa?
Kamu sedih ketika temanmu mendapatkan sesuatu dengan mudah, sedangkan kamu masih begini-begini saja? Jika pernah, selamat!! Berarti kamu masih punya begitu banyak kesempatan untuk bahagia. Pernahkah berpikir bahwa manusia yang selalu mendapatkan apa yang dia inginkan itu tidak akan bisa benar-benar bahagia. Inilah seninya hidup. Kesulitan itu ada agar manusia menghargai arti kemudahan. Coba kalau hidup kita mudah-mudah terus. Lurus-lurus saja. Dari mana kita akan mendapat celah kepuasan batin dan kebahagiaan? Ya, tidak bisa dipungkiri kemudahan yang membahagiakan adalah kemudahan yang diperoleh setelah mendapat kesulitan. Kebahagiaan yang benar-benar ada adalah setelah kesedihan yang dirasakan. We must believe that ''badai pasti berlalu''. Kesedihan tak akan pernah selamanya. Karena di dunia ini selamanya tidak akan ada yang selamanya. Kecuali akhirat yang memang akan selamanya.
Manfaat dan Bahaya Kopi
Akhirnya ke Jepang Juga
HARI GURU NASIONAL
Saya yang sekarang ini telah menjadi guru, mengenang kembali memori ketika masih menjadi seorang siswa. Ternyata memang begitu besar peran seorang guru. Penilaian kita terhadap guru kian berubah ketika kita mulai beranjak dewasa. Guru-guru yang dulu begitu "santai" dan kita menyukai "kesantaiannya" ternyata belumlah tentu mengajarkan kita arti kehidupan. Tetapi guru-guru yang disiplin, tegas dan selalu memberi nasihat, beliaulah yang memperkenalkan kepada kita tentang masa depan yang sebenarnya. Masa depan yang tidak semudah kita membuat nilai bagus hanya dari hasil contekan. Masa depan yang bertanggungjawab seperti apa yang telah diajarkan saat kita menjadi siswa. Hal-hal kecil seperti mengerjakan PR, menaati peraturan sekolah adalah bagian dari latihan tanggung jawab yang akan kita laksanakan di kehidupan mendatang. Banyak guru-guru baik memberi nasihat kehidupan yang menginspirasi para siswanya sampai sekarang.