Akhirnya bisa
nulis pernah ke Jepang juga. Dulunya yang cuma bisa bilang “waah..”, “pengin
kesanaaa..” dan kata-kata iri lainnya ketika melihat orang bisa pergi ke
Jepang, sekarang beneran udah bisa ke sana, hidup di sana. Secara live! All
praise is due to Allah, the Lord of the world “segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam”. (Q.S Al Fatihah : 2).
Dulu waktu kecil,
sering banget nonton film kartun Jepang seperti doraemon, naruto, atashinchi
dan lainnya. Tiap liat tulisan jepang di akhir film, pasti mikir kapan ya bisa
baca tulisan ini. Kapan ya bisa tau artinya tulisan-tulisan lucu (baca: huruf
jepang) ini. Sampe akhirnya waktu SMA dapet pelajaran Bahasa Jepang, excited banget. Singkat cerita,
akhirnya kuliah pun ambil jurusan Bahasa Jepang.
Di kuliahan,
sempet hilang arah sih :D aku lebih suka bikin kerajinan ketimbang belajar
Bahasa Jepang. Meskipun begitu, masih dalam batas wajar karena masih bisa
ngikutin kuliah. Namun yang namanya sesuatu yang dilakukan setengah, hasilnya
pun setengah. Ya kemampuan pun akhirnya setengah :D
Setelah 4 tahun
berlalu akhirnya lulus juga. Masuk ke dunia kerja. Karena Ibu ingin anaknya
bekerja di area rumah, jadilah aku bekerja di Tegal. Disini masa krisis
semangatku mulai terjadi. Tiap mendengar
kabar teman yang pergi ke Jepang ataupun bekerja di perusahan Jepang,
aku ingin seperti mereka. Tapi aku tidak bisa karena aku bekerja di rumah :D
Akhirnya mulai cari-cari beasiswa. Tapi kriteria yang dibutukan tidak ada. Kemudian ketemu sama
beasiswa yang khusus untuk pengajar Bahasa Jepang.waktu itu dari Japan
Foundation. Langsung semangat banget mengurus berkasnya. Alhasil, belum
beruntung. Cuma dapet surat balasan, tidak lolos :D. sakitt. Sakitnya tuh di
sini. Tapi tak apa, aku masih baik-baik saja dan hidup seperti biasanya. Sempat
akhirnya ikut les Bahasa inggris. Tujuannya ingin dapet toefl score diatas 550 jadi
bisa dipakai kalau-kalau ada beasiswa karena kebanyakan pakai toefl hehehe tapi
ternyata belum ada pengaruhnya.
Hari berganti minggu berganti bulan dan
seterusnya. Kemudian ada teman kasih info program short course di Hokkaido,
jepang. Biaya administrasi
untuk mengurus ijin tinggal dan lain-lainnya total habis sekitar 8 Juta
rupiah. Namun selebihnya biaya ditanggung sama walikota Higashikawa mulai dari tiket pesawat Indonesia - Jepang PP, biaya sekolah, akomodasi wisata setiap minggu, makan, tempat tinggal dan uang saku selama 30 hari.Untunglah, uang administrasi bisa di dapat dari hobi kerajinan.
Jadi selain bekerja, aku pun jualan aksesoris kerajinan yang ku buat sendiri.
Alhamdulilah dalam waktu sekitar 1 bulan
lebih bisa mengumpulkan uang yang dibutuhkan. Ternyata ada gunanya juga hobi
kerajinanku ini :D
Sebenarnya dibalik usaha pun hanya bisa berdo’a kepada
Allah. Jika niatku ini punya manfaat yang baik, berikanlah jalan untuk menuju
kesana. Dan ternyata Allah memberikanku jalan. Senang? Iya. Ternyata kata-kata
para motivator di buku maupun seminar itu benar adanya. Ketika kita punya
mimpi, tanam baik baik dalam benak kita. Kemudian fikirkan apakah mimpi itu
punya manfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Karena ketika mimpi itu punya
manfaat yang baik, semesta pun akan ikut bekerja mewujudkan impian kita (kalau
tidak salah ini kutipan dari kata-kata pak soekarno hehe..). semoga
mimpi-mimpiku yang lain bisa tercapai. Amin..
transit di KLIA 2, Malaysia |
menuju Jepang |
sebentar lagi landing di sapporo |
menuju higashikawa |