HARI GURU NASIONAL

Hari Guru Nasional merupakan salah satu momentum spesial bagi guru. Pada hari tersebut warga sekolah mengapresiasikan rasa terimakasihnya kepada Bapak Ibu Guru melalui upacara bendera. Tepat tanggal 25 November peringatan Hari Guru Nasional diadakan setiap tahunnya.

Saya yang sekarang ini telah menjadi guru, mengenang kembali memori ketika masih menjadi seorang siswa. Ternyata memang begitu besar peran seorang guru. Penilaian kita terhadap guru kian berubah ketika kita mulai beranjak dewasa. Guru-guru yang dulu begitu "santai" dan kita menyukai "kesantaiannya" ternyata belumlah tentu mengajarkan kita arti kehidupan. Tetapi guru-guru yang disiplin, tegas dan selalu memberi nasihat, beliaulah yang memperkenalkan kepada kita tentang masa depan yang sebenarnya. Masa depan yang tidak semudah kita membuat nilai bagus hanya dari hasil contekan. Masa depan yang bertanggungjawab seperti apa yang telah diajarkan saat kita menjadi siswa. Hal-hal kecil seperti mengerjakan PR, menaati peraturan sekolah adalah bagian dari latihan tanggung jawab yang akan kita laksanakan di kehidupan mendatang. Banyak guru-guru baik memberi nasihat kehidupan yang menginspirasi para siswanya sampai sekarang.



Saya masih mengingat kisah yang diceritakan oleh salah satu guru saya saat SMA. Beliau sekarang ini sudah almarhum. Beliau bercerita tentang salah satu anggota keluarganya yang hidup sangat sederhana di sebuah desa. Saudara beliau sudah berkeluarga dan memiliki cukup banyak anak. Dari kacamata beliau, kehidupan saudaranya begitu memprihatinkan. Beliau hampir-hampir meneteskan air mata ketika menceritakan hal itu. Saya dan teman-teman yang ketika itu sebagai siswa hanya diam menyimak cerita beliau. Beliau melanjutkan cerita, saat berada di rumah saudaranya, beliau menangis dan ingin membantu. Namun saudaranya dengan bijak berkata bahwa ia merasa cukup dan bersyukur dengan kehidupannya. Bisa makan dengan mengambil sayuran hasil kebun di belakang rumah. Memiliki anak-anak baik yang tidak suka memaksa ketika meminta suatu barang. Padahal anak-anaknya masih kecil-kecil. Beliau yang mendengar ucapan saudaranya hanya menahan rasa sakit menyadari kehidupan beliau yang serba kecukupan namun beliau terkadang lalai dalam bersyukur. Sering kali merasa kurang dan kurang. Kemudian beliau berpesan bahwa kebahagiaan tidaklah selalu uang namun bagaimana kita mensyukuri apa yang ada.

Saat itu saya tidak paham maksud dari pesan beliau. Saya hanya tersentuh dengan ekspresi beliau yang begitu mendalam ketika beliau bercerita. Namun sekarang, sedikit demi sedikit saya memahami. Meskipun mungkin belum bisa seluruhnya. Pesan beliau begitu menginspirasi. Ya, pada intinya kebahagiaan hidup adalah bagaimana kita bisa menerima apa yang ada dan tetap berusaha untuk yang lebih baik.

Semoga para guru bisa menginspirasi para muridnya. Apapun itu. Tentang prestasi, agama maupun tentang kehidupan.

Selamat Hari Guru Nasional :)